Friday, November 28, 2008

Do you know who is sitting at the top of the world?

do you know who is sitting at the top of the world

its BABU
the crane mechanic from India
the highest building in the world



Tuesday, November 25, 2008

Friday, November 21, 2008

Restaurant EAT ALL YOU CAN di Grand Indonesia

Cardamon berada di lantai 5 Grand Indonesia -- West
Cardamon di bawah naungan Chef Kelana membuat restoran ini berbeda dari
tempat-tempat serupa yang menawarkan konsep All U Can Eat

Di Cardamon - konsep All U Can Eat berubah menjadi Eat All U Can

Sekilas berkesan hanya pemutar balikan kata kata - tp ada arti yang lebih
penting di balik Eat All U Can.

Eat All U Can berarti kita sebagai konsumen dapat puas oleh karena kualitas
makanan yang disajikan, tanpa harus mengkonsumsi sekian jumlah supaya
rasanya "ga rugi". Mindset ini sangat bertolak belakang dengan restoran All
U Can Eat lainnya - yang lebih mengejar kuantitas pengunjung dan kuantitas
makanan (terkadang untuk item yang cost-nya tinggi, suka lama diantar ke
meja makan; apalagi kalo buat gw n DDT ekkekeke)

Di Cardamon - meski jumlah yang dicerna ga banyak, tp kita mudah dipuaskan
oleh kualitas makanan yg disajikan. Plus, service dengan ramah dan penuh
senyum :)

Personal Review n Recommendation:

1. Yang paling harus dicoba ---- Roast Ribs; dari sapi lokal yang diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi empuk dengan rasa yang kaya akan rempah
bagi l ida h yang menikmatinya. Roast Ribs ini adalah yang paling banyak
dinikmati dan diminta oleh pengunjung tetap Cardamon. So, teman2 harus cepat
- jangan mau keabisan sama Didiet Wakakaka...

2. Setelah Ribs, harus disambung dengan Nasi Goreng Buntut ---- nasi goreng
ini sangat cocok sebelum disambung ke menu berikutnya. Nasi goreng ini harus
dimakan dengan menggunakan emping sebagai sendoknya. Kenapa harus? Ketika gw
coba makan tanpa emping, saat itu terasa ibarat Cinta Bertepuk Sebelah
Tangan; ada elemen yang diperlukan untuk menyempurnakan rasanya. Dan rasa
yang kurang sempurna itu hanya dapat disempurnakan oleh emping yg disajikan
bersama nasi goreng buntut ini. Kenapa perlu emping? Karena hanya emping
yang dapat mengimbangi rasa dari bawang merah yang tersisip di antara tiap
suapan :) .... ga percaya? coba sendiri deh :D (ati2 ketagihan, apalagi yg
punya penyakit Asam Urat :p)

3. Setelah puas dengan nasi goreng buntut, mungkin ingin ngobrol2 santai
dahulu. Saat ngobrol santai, gw sarankan minum flavoured tea/ice tea/coffee.
Ada rasa Pepermint, Lychee, Strawberry, Kahlua, Rum, dan beberapa rasa lagi
yang cocok sebagai selingan sebelum menu berikutnya :)

4. Sudah cool down sedikit, waktunya untuk menikmati Lamb Curry atau Kari
Kambing beserta Roti Canai-nya :) --- Kari Kambing yang disajikan mempunyai
rasa yang balance :) T ida k terlalu strong dan t ida k terlalu mild dan
pastinya emfuk bok.... ditemani dengan roti canai ala Malaysia :) Kenapa
ditulis Ala Malaysia? Karena ternyata Roti Canai dalam evolusinya terdapat 2
karakter; yang pertama tipis dan garing (read: Ala India) dan yang kedua
yang agak tebal dan padat (read: Ala Malaysia). Gabungan keduanya dijamin
memuaskan napsu makan tueman-tueman :D hehehehe

5. Sebelum desert atau sebagai selingan - gw r eko mendasikan untuk mencicip
manisan mangga/salak/kedondong kecil/pala. Dari ke 4 ini paling gw r eko men
manisan mangga-nya :) Yang meningatkan akan masa kecil gw di daerah Glodok,
makan manisan mangga yang paling enak sedunia :D Rasa asem, manis-nya pas
dan mangga-nya t ida k lembek/benyek. Semfurna :) Temen asik sambil minum
flavoured ice tea/hot tea :)

6. Sebagai penutup - td gw milih Pisang Goreng dengan saus sperti Gula Jawa
(harus nyoba lagi untuk memastikan) hehehe.... Rasanya, TOB banget sebagai
penutup. Ada garing, manis pisang, dan manis dari saus-nya. Bagi gw yang ga
terlalu doyan makanan manis, tingkat manis yang disajikan pas banget buat gw
:)

Thursday, November 20, 2008

The Most Expensive Hotel in the World

Menikmati suasana bawah laut dengan mewah, melihat lumba-lumba dari Laut
Pasifik Selatan, dan berenang di sekitar tempat tidur Anda? Itu bukan lagi
mimpi. Sebab, Hotel Atlantis di Dubai yang baru beroperasi hari ini
menawarkan sensasi tersebut.

Tarifnya memang cukup fantastis di tengah krisis finansial global saat ini,
yaitu GBP 13 ribu (sekitar Rp 225 juta) semalam atau Rp 9,3 juta per jam.
Jika dihitung per menit, tarifnya Rp 156 ribu, hampir separo nilai bantuan
langsung tunai (BLT) di Indonesia.

Segmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa, melainkan orang ultrakaya.
Seperti dilansir Daily Mail, dengan tarif Rp 225 juta per malam, tamu hotel
mendapatkan tiga tempat tidur, tiga kamar mandi mewah dengan shower laksana
air terjun, lengkap beserta satu set meja kursi makan berlapis emas 18
karat. Cocok untuk satu keluarga.

Pemilik hotel sangat optimistis bisa mendapatkan tingkat okupansi tinggi di
antara 1.539 kamar yang ditawarkan. Meskipun, saat ini kondisi perekonomian
global mengalami ketidakpastian dan menggerogoti perekonomian kalangan kaya.
Mereka fokus pada turis kaya dari Eropa, Rusia, Asia , dan Timur Tengah .

"Orang-orang tetap akan mengambil paket liburan keluarga," ujar Alan
Leibman, president and managing director Kerzner International, operator
hotel yang bekerja sama dengan developer Dubai Nakheel untuk pengelolaan
resort tersebut. " Dubai masih memiliki nilai tambah bila transaksi
dilakukan dengan poundsterling atau euro," tambahnya.

Hotel yang menelan biaya Rp 13,8 triliun itu dibangun di atas pulau buatan
di Pantai Dubai . Pembangunannya seakan melengkapi berbagai proyek
kemewahan, seperti indoor sky slope, tempat ski salju indoor terbesar di
dunia. Juga, menara tertinggi di dunia, Burj, Dubai , yang hingga kini masih
dibangun, dan proyek terkecil di antara ketiganya, yaitu pulau buatan
pemerintah Dubai yang disebut Palm Jumeirah.

"Anda tidak akan membangun proyek senilai USD 1,5 miliar di tempat
sembarangan, " terangnya.

Bagi kalangan superkaya, duit yang "dibuang" mungkin sepadan dengan
kemewahan duniawi yang didapat. Mereka bisa relaksasi dengan menikmati
pemandangan laut yang dihadirkan di dalam hotel. Apalagi, koleksi ikan di
akuarium raksasa lebih dari 65 ribu ekor. Selain itu, terdapat akuarium
lumba-lumba. Lebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana .

Pembangunan hotel tersebut tidak berjalan mulus. Berbagai elemen yang
mengatasnamakan lingkungan mengkritisi bermacam fitur dalam hotel tersebut.
Mereka mengatakan, pembangunan hotel tersebut merusak batu karang dan aliran
air laut, seperti penambahan air dan konsumsi listrik

Wednesday, November 19, 2008

Saturday, November 15, 2008